:::: MENU ::::
  • UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

  • WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 26 Maret 2016

Hallo sobat pada postingan sebelum nya admin sudah menjelaskan secara singkat tentang situs e-commerce bhineka.com ini nih, sekarang admin maujelasi ntentang sejarah situs e-commerce bhineka.com tersebut sob. sumber rekap ini saya ambil dari situs wikipedia.org
Ok kita simak baik-baik ya.

Sejarah

Tampilan Web Bhinneka.com saat pertama diluncurkan.
 
Bhinneka.com lahir dari situasi genting disaat krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998 yang kemudian berkembang menjadi krisis sosial politik.
PT Bhinneka Mentari Dimensi lahir tahun 1993 dan memilih bidang teknologi informasi sebagai inti bisnisnya. Fokus pertama dimulai dari distribusi produk IT seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, rancang bangun perangkat lunak jasa jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis.
Saat krisis, nyaris lumpuh juga bisnis PT Bhinneka Mentari Dimensi, berbagai ektensifikasi bisnis yang dipikir mampu mendongkrak bisnis dilakukan untuk survive, di saat itulah Nicholas Tio & Hendrik Tio melihat peluang yang barangkali dapat dilakukan, yaitu perkembangan internet yang luar biasa di USA. Maka situs Bhinneka.com yang masih berupa profil perusahaan, disetujui untuk dijadikan model online store.
Maka pada 1 Juni 1999, dengan 24 personel sisa karyawan yang tinggal dari 129 staf, dikumpulkan untuk menggalang semangat dan kesatuan untuk bangkit, dengan model bisnis dari agensi distribusi menjadi ritel produk komputer dan berjualan melalui internet. Maka itulah saat pertama Bhinneka.com diluncurkan dengan program yang masih sangat sederhana, yaitu HTML. Dan para karyawan yang sama sekali masih buta apa itu internet.

Menghadapi Berbagai Tantangan

Survival menjadi frasa spiritual yang menghidupi nadi Bhinneka.com pada masa bertahun-tahun dalam upaya mengembangkan usaha. Berbagai keraguan terhadap masa depan terus menggayut, bagaimana tidak. Infrastruktur internet yang mengunakan dial up, selain lambat juga masih merupakan sebuah kemewahan. Tapi sudah kadung, maka tidak ada pilihan selain mencari berbagai cara untuk hidup, demikian kisah Hendrik Tio dalam berbagai kesempatan.
Setelah berulang tahun pertama, bermunculan situs dengan investasi besar baik dari pemain bisnis lokal yang sudah besar maupun dana investasi dari luar negeri, sebut saja lipposhop.com, astaga.com, kopitime.com. Namun belum seumur jagung euphoria shopping online melanda Indonesia, masa gelembung (Bubble Economic of eCommerce) menghadang, berjatuhan para raksasa bisnis. Melihat situasi ini, maka tampak purely online belum mampu hidup. Maka Bhinneka.com memutuskan untuk membangun brick & mortar, dibukalah toko berkonsep agar citra merek terjaga.
Pasar yang belum percaya pada belanja online ini juga belum di dukung dengan online payment system dari banking, ada yang menawarkan dengan kartu kredit namun dengan biaya yang mahal sekitar 9% (tidak memungkinkan untuk ritel komputer & elektronik), situasi ketidak-percayaan ini diperparah dengan tingginya tingkat fraud yang dilakukan dari Indonesia, di mana sempat diblok kartu kredit dari Indonesia.
Pasar yang masih kecil, ketidakpercayaan masyarakat pada model bisnis internet, banking yang belum siap, infrastruktur pendukung bisnis online shopping seperti jasa pengiriman, jaringan internet dan unit komputer yang masih mahal. Itulah sederet tantangan yang perlu dihadapi.

Tekad Membangun Merek

Pengalaman pahit dengan membesarkan merek produk yang ternyata tidak mampu bertahan ketika krisis menghantam. Maka ketika meluncurkan Bhinneka.com sudah bertekad untuk membangun merek sendiri.
Pemilihan nama Bhinneka, selain memang nama pertama dari nama perusahaan, dirasakan perlu adanya sebuah nama yang sangat Indonesia. Apalagi kata Bhinneka mengandung filosofi yang pas, yaitu keanekaragaman. Sebab positioning yang ingin dibangun adalah: apapun kebutuhan produk IT Anda, klik saja Bhinneka.com, yang menyediakan produk IT yang lengkap, up to date dan kompetitif. Maka slogan yang menempel adalah Indonesia #1 Computer Webstore.
Setelah kurang lebih 9 tahun, Bhinneka.com diam-diam mempersiapkan diri untuk melebarkan sayap di luar lini produk selain produk IT & Elektronik. Maka pada tahun 2008, tagline Indonesia #1 Computer Webstore diubah menjadi Indonesia #1 Online Store.
Produk yang dijual makin beragam, selain produk IT & Office use (hardware, software & solution) yang menjadi citra kuat Bhinneka.com, ada produk home appliance & kitchen (peralatan & perlengkapan rumah & dapur), Toys & Baby Stuff, Health Care, Beauty & Fashion, Tools, and Music. Tampaknya Bhinneka.com terus mengenjot Kategori non IT-nya untuk dapat mensejajarkan diri sebagai pemain online store.

Membedakan Diri dalam Membangun Merek

19 tema Web Bhinneka.com.
 
Humane adalah pilihan untuk membedakan diri dalam membangun merek, hal ini sejalan dengan cita-cita untuk memiliki sebuah bisnis yang berkembang dan dikenal dengan pelayanan (yang dalam waktu berjalan di rumuskan dalam frasa sederhana ‘pelayanan antusias dari hati).
Bagaimana memanusiakan toko online? Menjadi tantangan tersendiri apalagi teknologi interaktif belum secanggih dan sebanyak sekarang ini, terutama problem koneksi dial up. Untuk menunjukkan sisi sentuhan pribadi Bhinneka.com senantiasa menampilkan wajah-wajah asli karyawan baik pada web maupun iklan-iklan di media. Desain dan tampilan laman depan web dibuat dengan tema-tema kontemporer sosial budaya Indonesia.
Menjelang millennium baru kerusuhan antar etnis menajam dan bencana silih berganti, dengan tema-tema persatuan, ajakan untuk maju bersama, menjaga alam dan budaya bangsa, Bhinneka.com ingin turut ambil bagian kontribusi pada penyebaran semangat dan pengalangan persaudaraan.
Bhinneka.com sudah 19 kali ganti tema desain. Desain ke-19 mengangkat tema "Faces of Indonesia" mengangkat kekayaan budaya Topeng Nusantara.

Budaya Perusahaan

Seperti yang ditulis oleh Founder & CEO Bhinneka.com mengenai visi membangun bisnis yang berdaya tahan, dengan membangun budaya perusahaan. Karena Bhinneka.com berangkat dari situasi berat waktu krisis, jadi budaya juang dengan kalimat "bermental baja" atau "jangan cengeng" lumayan kental dalam bekerja, disamping penyeimbang budaya FUN juga ke segenap awak Bhinnekanerz (panggilan sayang staf dan karyawan Bhinneka.com).
Lima Budaya Bhinnekanerz adalah: 1. Religious 2. Knowledgeable 3. Tough 4. Passionate 5. Fun
Nilai Bersama dalam melakukan pekerjaan melayani pelanggan dirumuskan dengan "Pelayanan Antusias dari Hati".

0 komentar:

Posting Komentar

Have a trouble? Chat me on Here